Selasa, 21 Maret 2017

CERPEN

MR. BEHEL

Cinta bukan sekadar kata yang mudah untuk diucapkan dan dipandang, cinta melainkan pembuktian yang nyata. Pada dasarnya cinta dapat dirasakan setiap manusia, perasaan yang datang dengan sendirinya itu mengampiri seorang remaja yang sedang duduk dibangku perkuliahan, Cempaka mempunyai kebiasaan membawa kisah hidupnya kepada sahabatnya, meskipun cerita itu sedih atau bahagia tak diperdulikan buat dia. Buat dia sahabat adalah segalanya. Tiba – tiba dia menghampiri sahabatnya, yang sedang asik duduk disampingnya, arah mulut Cempaka tertuju di telinga Zawil, dia membisikkan sesuatu yang dilihat dijendela kelasnya. sebelum dia cerita kepada Zawil mata dia tertuju pada satu titik yaitu Mr. Behel yang sedang berada didepan kelas mereka.
Bisikan itu mulai terdengar jelas ditelinga Zawil, mereka  membicarakan Mr. Behel yang sedang diincar oleh cempaka, cempaka terlihat sangat jelas ketika dia sedang menaruh perasaan kepada Mr. Behel. perkataan pertama yang dia katakan kepada Zawil “Mr. Behel, ada didepan kelas kita, Za !” seru Cempaka. “ terus, kalo udah ada didepan kelas kita emang kenapa ?” sambil menatap hanphone yang sedang digegamnya. Cempaka sangatlah yakin bahwa Mr. Behel itu adalah jodoh yang tertunda. Dia bercerita kepada Zawil yang dianggap oleh cempaka sahabat yang pengertian. Dia mengetahui bahwa Mr. Behel mengambil jurusan Hukum. sangatlah berbeda dengan dia, tetapi cempaka tidak patah semangat untuk mendapatkan Mr. Behel yang dia anggap Jodoh yang akan dipertemukan, kata – kata yang diucapkan oleh Cempaka selalu menguatkan hatinya untuk tidak patah semangat mendapakan Mr. Behel. waktu menunjukkan pukul 10.00 untuk memulai perkuliahan. “Paka, kamu aku dukung umtuk mendapatkan hati Mr. Behel tapi ingat satu hal, jangan terlau berharap dalam tidak kepastian, karena akan menyakitkan!” dengan nada halus, sambil mengeluarkan buku dan bulpoin dari tas. “aku paham, tentang apa yang kamu bicarakan Za, aku tidak akan banyak, berharap dalam ketidak pastian ini!” dengan gelisah. dia tidak setiap hari bertemu dengan Mr. Behel karena jurusan yang dia ambil tidak sama. Mr. Behel nama yang diberikan oleh Cempaka, ketika dia melihat seorang laki – laki yang menggunakan behel yang sedang diincarnya. dia pertama melihat Mr. Behel itu selalu melewati gedung Cempaka.
Waktu seakan cepat berlalalu. Cempaka dan Zawil sahabatnya naik pada tingkatan semester 5, dimana Mr. Behel masih berada di tingkatan semester 3. Masa Orientasi Mahasiswa ditahun ajaran baru mereka semua menjadi panitia, pada saat itu dia sangat sering bertemu bahkan setiap harinya bertemu. rutinitas yang setiap hari menyibukkan dirinya, membuat dia sering bertemu dengan Mr. Behel. Hati Cempaka merasa senang dan selalu tersenyum setiap harinya. “Za, seminggu ini aku mungkin selalu tersenyum mungkin !” dengan nada gembira dan menampakkan senyuman. “ya, aku tahu karena setiap hari kamu akan bertemu dengan si Mr. Behel itu kan?” seru Zawil menggoda Cempaka dengan senyum. “bisa aja kamu, Za.” dengan memasang muka malu.
Mr. Behel adalah laki – laki yang baik menurut mereka, dia sangatlah dekat dengan teman – temannya dan selalu membawa kebahagiaan buat teman sekitarnya. aku sangat yakin bahwa Mr. Behel mudah untuk mencari teman. walaupun dia berbeda umur dengan Cempaka, bagi Cempaka umur tidak ada masalah yang penting dia mempunyai cinta yang tulus untuk Mr. Behel, dia tidak peduli akankah Mr. Behel mempunyai perasaan yang sama atau tidak kepadanya. Mr. Behel duduk didepan kelas mereka. “Paka, cepat kemari ada yang mau aku kasik tahu !” dengan senyum. “ iya sebentar Za, emangnya ada apa ?” sambil lari menemui Zawil. Ternyata dia melihat Raihan Adham Wasim yang sedang duduk didepan kelas nya, dia dengan tegasnya melihat kearah Raihan dan tidak sengaja Raihan juga menengok kearah Cempaka. Raihan memberikan senyuman kepada Cempaka. senyuman sapaan untuk Kakak Tingkat, hanya sebatas itu, yang diberikan Raihan kepada dia. Cempaka sangat senang dan terlihat bahagia.
Jaman sudah berkembang dan semakin canggih, dia mengoprasikan gadged miliknya untuk memperoleh akun Raihan Adham Wasim dia adalah Mr. Behel yang selalu diceritakan oleh Cempaka. Setelah dia memperoleh akun  Raihan dia mencari ternyata ada salah satu foto diakun Mr. Behel bersama wanita disampinnya. Hati Cempaka sangat sedih, tetapi dia tidak memperlihatkan kesedihan di depan sahabatnya yaitu Zawil. Mereka adalah sahabat yang tidak bisa dipisahkan. “ Paka, kamu ada apa ?” seru Zawil dengan nada curiga. Sebelumnya Zawil sudah menduga bahwa dia sangat sedih karena Foto itu, tapi Zawil mencoba menanyakan kembali kepada Cempaka. Respon Cempaka hanya mengatakan “aku tidak apa – apa, Za”kata Cempaka dengan memasang muka senyum. Teman yang berada di kelas mengatakan bahwa dia mengetahui sebab Cempaka murung. Zawil sahabat yang selalu setia kepadanya setiap hari meyakinkan foto disebelah Raihan adalah saudaranya, Cempaka membuat keyakinan dihatinya bahwa dia adalah saudaranya, kalau dia kekasihnya Paka tidak bisa berbuat apa – apa. dia hanya mengatakan bahwa mungkin Mr. Behel itu bukan jodoh yang tertunda buat cempaka.
Sahabatnya Raihan menghampiri Zawil yang sedang duduk diantara bangku yanng ada di depan kelas yang sedang tertata rapi. Zawil bingung dengan kedatangan Krisna, Zawil mengetahui bahwa Krisna adalah sahabat dekat dari Raihan. “ ada apa Kris, tumben kamu kesini ?” dengan bercanda. “iya ini aku mau kasih tau kamu sesuatu Za !” menatap muka Zawil. “ha.... sesuatu apa emang pentinng banget ?” dengan kaget. “ gak tau ya penting atau enggak !” sambil tertawa. Pada sebelumnya Raihan minta tolong kepada sahabatnya Krisna, untuk bicara kepada sahabatnya Cempaka, sebenarnya Raihan suka Cempaka, tapi Raihan Takut untuk bicara terus terang kepada Cempaka karena Raihan berpikiran bahwa Cempaka sudah mempunyai pasangan. Karena cinta adalah anugerah, dengan adanya cinta kita dapat saling menyayangi satu sama lain, yaitu sahabat atau orang terdekat. Pada akhirnya sahabat mereka berdua mempunyai rencana mempertemukan Cempaka dan Raihan untuk bertemu berdua. Mereka bicara tanpa adanya perselisihan. Dia dan Mr. Behel bersama, karena Mr. Behel sudah mengungkapkan isi didalam hatinya selama ini kepada Cempaka. Mereka berterima kasih untuk Zawil dan Krisna karena dia banyak membantu kedekatan mereka berdua.
mengikuti alur yang ada. Ya, itulah Cempaka dan Raihan, setiap  melangkah kedepan dia selalu bersyukur apa yang diberikan Tuhan kepada dia. Takdir atau ketetapan sempat diberi fikiran yang membuat dia merasa bingung dengan keadaan yang sekarang. Dia sempatkan bertanya kepada dirinya sendiri. “ Apa, yang aku jalani sekarang adalah takdir atau melainkan ketetapan yang diberikan Tuhan kepadaku ?” ucapan dalam hati mereka.

Ya, pada akhirnya aku menemukan petenjuk itu aku percaya yang aku jalani sekarang adalah ketetapan Tuhan. Aku tak mempercayai kita akan bertemu dengan jalan seperti ini, mungkin ini yang disebut dengan ketetapan.